Langsung ke konten utama

6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada ManusiaHot Thread

6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Liputan6.com, Jakarta - Human experimentation (atauhuman subject research) merupakan salah satu upaya dalam ilmu pengetahuan untuk melakukan pembuktian ilmiah secara sistematis, dengan menggunakan manusia sebagai objek penelitian.

Sepanjang sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan, eksperimen terhadap manusia--khususnya dalam dunia medis dan kedokteran--merupakan topik kontroversial yang banyak menuai perdebatan. Jika dilakukan secara salah, melanggar etika, dan hukum internasional, akan membuat human experimentation sebagai sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against the humanities).

Di masa Nazi-Jerman misalnya, kita mengenal percobaan manusia sadis yang dilakukan terhadap tawanan Holocaust. Serupa juga yang dilakukan oleh tentara Jepang pada Perang Dunia II. Banyak di antara eksperimen yang dilakukan oleh kedua negara, melanggar etika serta hukum internasional.

Dari berbagai macam kasus yang ada, berikut enam eksperimen terkeji yang pernah dilakukan terhadap manusia, demikian seperti yang dikutip Liputan6.com dari Listverse.com.

1. Stanford Prison Experiment

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Eksperimen penjara Stanford merupakan sebuah studi psikologis yang meneliti tentang studi penal (pemenjaraan). Penelitian itu mengobservasi perilaku terpidana penjara dan petugas institusi pemenjaraan.

Percobaan itu dilakukan pada 1971 oleh tim peneliti Stanford University yang dipimpin oleh psikolog, Philip Zimbardo. Eksperimen itu melibatkan permainan peran yang dilakukan oleh para relawan penelitian.

Para relawan dibagi menjadi dua kelompok peran, yakni para terpidana dan petugas penjara. Tim peneliti membentuk sebuah penjara tiruan di ruang bawah tanah Fakultas Psikologi Stanford University.

Dalam waktu cepat, para relawan penelitian segera mendalami dan menyesuaikan diri dengan peran masing-masing, seolah-olah mereka hidup dalam komunitas panoptikon.

Namun, pendalaman peran para relawan ternyata melampaui batas-batas yang diharapkan oleh tim peneliti. Tak memakan waktu yang cukup lama, para relawan menunjukkan perilaku berbahaya, bertendensi melakukan tindakan kekerasan, serta self-destruct secara psikologis.

Sepertiga dari relawan yang berperan sebagai petugas penjara menunjukkan kecenderungan perilaku sadis dengan menyiksa para terpidana. Sementara hampir sebagian besar relawan yang berperan sebagai tahanan mengalami trauma emosional, bahkan dua di antaranya harus dikeluarkan dari eksperimen lebih awal.

Akhirnya, Zimbardo yang semakin khawatir dengan perilaku para relawan percobaan, harus menghentikan eksperimen lebih dini dari rencana.


2. 'Studi Monster'

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

The Monster Study merupakan sebuah eksperimen terhadap 22 anak yatim piatu di Davenport, Iowa, Amerika Serikat pada 1939. Studi itu dipimpin oleh Wendell Johnson dari University of Iowa dan dibantu oleh salah satu mahasiswa pasca-sarjananya, Mary Tudor, untuk memantau eksperimen.

Ke-22 anak yatim piatu tersebut ditempatkan dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan diberikan treatment penelitian yang berbeda. Metode penelitian itu dilakukan untuk membandingkan hasil observasi.

Tudor memberikan terapi "perlakuan dan ucapan positif" terhadap kelompok kontrol'. Sementara anak-anak dari kelompok eksperimen diberikan "perlakuan dan ucapan negatif".

Hasil memuaskan ditunjukkan dari kelompok kontrol yang diberikan "perlakuan dan ucapan positif". Sebagian anak-anak yang menjadi subjek penelitian memperlakukan perilaku terpuji setelah penelitian berakhir.

Namun, hasil mencengangkan terjadi pada kelompok penelitian yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami dampak psikologis yang negatif dan bahkan mengalami masalah jangka panjang--yang bertahan cukup lama--pasca-penelitian itu selesai.

Bagi kalangan mahasiswa Fakultas Psikologi University of Iowa, eksperimen itu dijuluki "The Monster Study". Mereka merasa bahwa dampak eksperimen mengerikan itu dianggap "berlebihan", hanya demi memperoleh sebuah pembuktian teori secara ilmiah.

Percobaan itu tetap dilakukan secara tersembunyi, karena Johnson takut reputasinya ternoda jika eksperimen--yang dilakukan di masa Perang Dunia II-- itu diketahui publik. Setelah eksperimen itu menjadi rahasia umum, University of Iowa akhirnya secara terbuka meminta maaf atas studi tersebut pada 2001.


3. Project 4.1

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Proyek itu merupakan sebuah studi medis yang dilakukan terhadap penduduk Kepulauan Marshall, Amerika Serikat. Studi itu dilakukan untuk melihat dampak radioaktif dari uji coba nuklir Bravo Castle Bravo (BCB) pada 1 Maret 1954 di Barisan Atol Bikini.

Pada dekade pertama pasca-uji coba nuklir, dampak radioaktif yang melanda penduduk Kep. Marshall--seperti keguguran pada ibu hamil dan deformitas fisik-- menunjukkan inkonsistensi. Sehingga, tim observator merasa bahwa efek tes nuklir BCB tak memberikan dampak signifikan pada penduduk lokal.

Namun, pada beberapa dekade selanjutnya, efek krusial mulai terlihat. Anak-anak mulai menderita kanker tiroid dan hampir sepertiga penduduk terpapar neoplasma (deformitas fisik akibat sel kanker) pada 1974.

Akhirnya, sebuah laporan dari Kementerian Sumber Daya Energi AS menyimpulkan bahwa tes nuklir BCB 1954 memiliki tujuan ganda --selain uji coba rudal atom. Yakni, menjadikan penduduk Kepulauan Marshall sebagai kelinci percobaan dalam eksperimen dampak radiasi nuklir yang dilakukan oleh pemerintah.


4. Project MKULTRA

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Proyek ini merupakan eksperimen ternama di masanya dan digagas oleh CIA Amerika Serikat. Program MKULTRA, secara keseluruhan, merupakan riset mengenai dampak fungsi otak atas keterpaparan terhadap zat kimiawi tertentu.

Tujuannya adalah untuk mengetahui dampak apa yang dapat dihasilkan dari senyawa kimiawi tertentu jika dipapar pada otak manusia. Zat kimia yang digunakan berupa beragam senyawa narkotika berbasis LSD, yang dilarang menurut Ketentuan Nuremberg.

Perekrutan relawan eksperimen juga dilakukan dengan cara ilegal. Mereka memanipulasi sejumlah individu untuk terlibat dalam uji coba, dan menipu mereka agar tidak menceritakan eksperimen rahasia itu ke publik.

Pada 1973, Direktur CIA Richard Helms memerintahkan MKULTRA dan semua dokumen yang berkaitan dengan eksperimen itu untuk "dilenyapkan" serta memerintahkan Komunitas Intelijen AS membantah keberlangsungan tes tersebut. Alhasil, investigasi resmi tentang uji coba tersebut sulit untuk dilaksanakan.


5. Eksperimen Korea Utara

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Ada banyak laporan menyebut tentang eksperimen terhadap manusia yang dilakukan oleh Korea Utara. Laporan itu menunjukkan uji coba yang melanggar hak asasi manusia, yang dilakukan oleh pemerintah Korut, serupa seperti eksperimen ala Nazi-Jerman pada Perang Dunia II.

Hingga kini, tuduhan tersebut dibantah oleh Pyongyang, dan berdalih bahwa semua tahanan Korut diperlakukan secara manusiawi.

Namun, menurut keterangan saksi mata, sejumlah tahanan perempuan diberi makanan beracun, yang membuat mereka mengalami muntah darah dan pendarahan dari dubur.

Tak hanya itu, sejumlah fasilitas laboratorium gas beracun dan bilik suntik mati juga dilaporkan eksistensinya di Korea Utara.


6. Unit 731

Spoiler for
6 Eksperimen Sadis yang Pernah Dilakukan pada Manusia

Nama itu digunakan untuk menyebut unit penelitian dan pengembangan senjata biologis dan kimia yang dilakukan oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Unit itu bertanggung jawab atas beberapa kejahatan perang paling terkenal yang dilakukan oleh personel militer Nippon.

Beberapa kekejaman terhadap subjek manusia yang dilakukan oleh unit yang dipimpin oleh Shiro Ishii itu meliputi pembedahan orang hidup (termasuk wanita hamil), tahanan yang diamputasi anggota tubuhnya dan disambungkan kembali ke bagian lain tubuh mereka. Beberapa tahanan memiliki bagian tubuh mereka yang dibekukan dan dicairkan untuk mempelajari gangren yang tidak diobati. Mereka digunakan sebagai uji kasus hidup untuk granat dan pelontar api.

Sejumlah tahanan juga disuntik penyakit dan diberikan vaksin yang belum terbukti keefektifannya, menjadikan mereka subjek eksperimen medis.

Ishii sendiri lolos dari pengadilan Nuremberg. Ia bahkan diberikan kekebalan oleh Otoritas Kependudukan AS di Jepang dan tidak menjalani hukuman penjara sama sekali.


Sumur: http://global.liputan6.com/read/3010...n-pada-manusia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA TRADING BITCOIN

CARA TRADING BITCOIN DI BITCOIN.CO.ID UNTUK PEMULA   Posted by :  Mohammad Noor Sholachuddin  Add Comment Rabu, 13 September 2017 Tags :  BITCOIN Sebenarnya terlalu dini bagi saya jika harus membuat tutorial tentang bitcoin. Jadi sebelum itu, saya sampaikan kalau saya ini masih newbie dan bukan seorang trader. Karena saat saya menulis ini, saya baru mencoba trading bitcoin di Bitcoin.co.id. Maka dari itu, anggap saja ini saya hanya berbagi pengalaman atau share tentang cara trading di bitcoin.co.id. cara mendaftar klik link berikut Apa itu bitcoin? Bitcoin adalah mata uang virtual yang bisa diperjual belikan. Saat ini, tahun 2017, 1 bitcoin harganya sudah sampai kisaran 55 juta. Padahal dulu cuma sekitar belasan juta. Bayangkan saja jika dulu punya aset 1 BTC saja. Pasti sekarang sudah jadi jutawan kan. Nah, sekarang bagaimana cara mendapatkan Bitcoin? Cara mendapatkan bitcoin ada 3 cara. Ada yang gratis ada yang berbayar. Kalau yang g...

Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974

Page 1 of 8 1 2 › » jakeluhrs Kaskus Addict  17-07-2017 14:25 #1 Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974 Letnan Hiroo Onoda, dengan pedang di tangan, berjalan keluar dari hutan di Pulau Lubang setelah bergerilya selama hampir 29 tahun lamanya. 11 Maret 1974 Letnan Hiroo Onoda adalah salah satu orang yang paling terkenal di Jepang, seorang prajurit yang terus bersembunyi di Pasifik Selatan selama beberapa tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Seorang perwira intelijen, Onoda telah berada di Lubang sejak tahun 1944, beberapa bulan sebelum Amerika menyerang dan merebut kembali Filipina. Instruksi terakhir yang dia terima dari atasan langsungnya memerintahkannya untuk mundur ke pedalaman pulau yang kecil sampai Tentara Kekaisaran Jepang akhirnya kembali. "Anda benar-benar dilarang mati dengan tangan Anda sendiri", dia diberi tahu oleh atasannya. "Mungkin diperlukan waktu tiga tahun, mungkin dibutuhkan lima, tapi apa p...

7 Kebiasaan Sehari-hari Ini Ternyata Dapat Menyebabkan Sakit Kepala Terus Menerus

Page 1 of 4 1 2 › » yukepodotcom Contributor   21-07-2017 11:43 #1 7 Kebiasaan Sehari-hari Ini Ternyata Dapat Menyebabkan Sakit Kepala Terus Menerus WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD     Sakit kepala yang sering muncul tanpa sebab yang jelas merupakan salah satu hal yang mengesalkan. Sakitnya kepala membuat kita susah berpikir jernih, sedangkan kita tidak tahu apa penyebab dari sakit yang kita alami ini, sehingga kita juga tidak tahu cara menghindarinya. Sakit kepala yang seperti ini tidak hanya melelahkan tubuh kita namun juga membuat kita lelah hati karena kesal. Terlebih jika kita mencoba mencari tahu apa penyebab dari rasa sakit di kepala kita dengan mencarinya di google, namun alih-alih mendapatkan jawaban yang konklusif kita justru jadi takut dan curiga kita mengidap penyakit mematikan. Sebenarnya, pemicu terjadinya rasa sakit di kepala ada sangat banyak, mulai dari cuaca, kondisi psikis seseorang, hingga pola makan. Ya, sakit kepala dapat mu...