Langsung ke konten utama

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang MelegendaHot Thread

Quote:Quote:

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda
4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda
Bangsa pribumi Amerika bukan satu-satunya yang menguliti kepala musuh-musuh mereka. Para pendatang Eropa yang mendirikan koloni di negeri itu kemudian mempelajari dan menirunya.

Bahkan, menguliti kepala manusia menjadi praktik yang tersebar luas di seantero negeri saat itu dan menjadi rahasia kelam yang memainkan peran terselubung dalam setiap momen besar.

Pada awalnya, para pendatang ke Dunia Baru memandang kebiasaan itu sebagai tanda barbarisme dan kebiadaban. Jacques Cartier bisa dibilang sebagai orang Eropa pertama yang menyaksikan langsung hal mengerikan itu.

Ketika ia tiba di daerah yang sekarang menjadi Quebec City, ia bertemu dengan kepala suku bernama Donnacona. Cartier disambut dengan tarian, lalu membalas dengan menyajikan hadiah-hadiah.Sang kepala suku kemudian memamerkan 5 kulit kepala manusia yang telah dikeringkan dan disatukan pada suatu gelang. Kaget, rombongan Cartier pun hengkang kembali ke kapal dan menjauh.


Menurut beberapa laporan, pribumi Amerika membawa kulit kepala musuh-musuhnya di ujung tombak mereka. Kulit-kulit kepala itu diedarkan dan dijadikan guyonan, bahkan terkadang diberikan kepada anjing-anjing.

Yang lebih mengerikan, ada juga beberapa orang yang dikuliti kepalanya ketika masih hidup. Ada sejumlah catatan dokter tentang penyelamatan para korban yang masih hidup. Sejumlah korban masih bisa tertolong jika segera ditangani, tapi mungkin dengan cacat menetap karena rendahnya tingkat kemajuan kedokteran saat itu.

Walaupun menguliti kepala musuh menjadi salah satu bentuk balas dendam, seperti dirangkum dari listverse.com pada Rabu (19/7/2017) pagi, sejumlah pihak meraup keuntungan finansial dari praktik mengerikan tersebut.







Quote:

Koloni Amerika dan Kulit Kepala Indian
Quote:

Spoiler for

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda




Tidak lama setelah kapal Mayflower berangkat ke Dunia Baru, bangsa kulit putih mulai mencari-cari kepala manusia. Kulit kepala yang pertama mereka raih didapat saat Perang Pequot.

Ketika seorang pedagang bernama John Oldham dibunuh oleh Pribumi Amerika, kaum puritan di Koloni Massachussetts menyatakan perang habis-habisan dengan tetangga mereka.

Gubernur saat itu kemudian menjanjikan hadiah bagi pria manapun yang membawa pulang kepala Pribumi Amerika. Tapi kepala itu berukuran besar dan merepotkan sehingga kaum Puritan pun kemudian meniru musuh mereka dan mulai menguliti. Kulit-kulit kepala musuh dikumpulkan dalam beberapa tas dan dibawa pulang sebagai bukti.

Koloni-koloni lain pun mencontohnya. Menjelang 1641, gubernur New Netherlands menjanjikan tebusan resmi pertama untuk semua kulit kepala kaum pribumi senilai “10 fathom wampum” untuk setiap kulit kepala dari suku Raritan.

Koloni Teluk Massachussets menyusul tak lama kemudian, dengan janji 40 pound untuk setiap kulit kepala para petempur dan 20 pound untuk kulit kepala wanita dan anak berusia di bawah 12 tahun.

Bahkan gubernur itu menyatakan bahwa setiap warga wajib "menyongsong setiap kesempatan mengejar, menangkap, membunuh, dan menghancurkan semua dan setiap Indian tersebut."






Quote:

Eskpedisi Perburuan Kulit Kepala oleh Kesatuan Rangers
Quote:
Spoiler for

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda


Pada awal 1700-an beberapa anggota kesatuan Rangers Amerika Serikat (AS) mulai bertugas sepenuhnya sebagai pengumpul kulit kepala. Mereka berkelana ke pedalaman untuk mencari dan membunuh pribumi Indian dengan tekad membawa pulang kantong penuh berisi kulit kepala dan meraup untung.

Salah satu yang paling berhasil adalah John Lovewell yang sempat menjadi selebritas kecil karena jumlah kulit kepala yang dibawanya pulang. Suatu kali ia pernah membuat wig dari kulit-kulit kepala yang robek, lalu ia berpawai di jalan-jalan kota Boston menggunakan wig tersebut.

Menguliti kepala memang menguntungkan, sehingga, bukan hanya meraih ketenaran, Lovewell juga menjadi kaya. Ia menerima 100 pound untuk setiap kulit kepala yang dibawa pulang. Jumlah itu amat besar pada zamannya.

Membunuhi Prirbumi Amerika mendatangkan jauh lebih banyak uang daripada yang pernah dia raih seumur hidupnya. Tapi hal itu juga kemudian mendatangkan maut baginya.

Suatu kali, ia mengumpulkan 47 pria untuk menyerbu sebuah perkampungan berisi lebih dari 100 warga. Ia diduga mencoba berbagi keuntungan dengan sesedikit mungkin orang. Tapi ia terlalu percaya diri dan terbunuh dalam pertempuran. Kepalanya pun dikuliti.






Quote:

Henry Hamilton Membeli Kulit Kepala Para Revolusioner
Quote:
Spoiler for

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda

Ilustrasi Jenderal Hamilton ketika menyerah kepada pasukan Revolusioner Amerika. (Sumber Wikimedia Commons)


Pada masa Revolusi Amerika, seorang petinggi Inggris bernama Henry Hamilton mendapat julukan "The Hair-Buyer General" – "Sang Jenderal Pembeli Rambut."

Ia bertanggungjawab untuk mengajak pribumi Amerika membantu Inggris mengalahkan kaum Revolusioner Amerika dan menjalankan tugas itu dengan cara membeli kulit-kulit kepala.

Tapi, bukan berarti Hamilton memiliki pemikiran progresif tentang pribumi Amerika. Ia menuliskan mereka sebagai "biadab," dan menganjurkan agar pihak Inggris memanfaatkan "kecenderungan alamiah mereka…yang haus darah."

Ia memberikan bayaran kepada pribumi Amerika untuk setiap kulit kepala kaum kulit putih yang dibawa pulang, tapi jangan "memerahkan kapak dengan darah kaum wanita dan anak-anak."

Hamilton bahkan menyediakan pisau untuk menguliti dan memiliki catatan tentang jumlah kulit kepala yang diraih. Yang terbanyak, pada suatu hari ia disuguhi 129 kulit kepala kaum Revolusioner.

Tapi, menguliti kepala hanya mengundang balasan setimpal. Menyaksikan teman-teman mereka dibunuhi, kaum Revolusioner Amerika mulai menyerang balik. Sebagai pembalasan, mereka mulai memburu dan menguliti para pengikut Hamilton.




Quote:
Ganster glanton dan kulit kepala warga Meksiko 
Quote:
Spoiler for

4 Kisah Perburuan Kulit Kepala Yang Melegenda


Selama Perang Meksiko-Amerika, seorang anggota Texas Ranger bernama John Joel Glanton mendapat tugas mengumpulkan kulit kepala dari suku Apache. Sebagian suku Apache sempat terlibat dalam peperangan dan Angkata Bersenjata Amerika (US Army) ingin mengenyahkan mereka.

Pihak militer kemudian membayar mahal untuk setiap kulit kepala yang disetorkan oleh Glanton sehingga ia kaya raya. Tapi, tak lama kemudian, ia kehabisan warga suku Apache untuk dibunuh.

Ternyata, pihak US Army tidak benar-benar memeriksa asal-usul kulit kepala yang dikirimkan sehingga Glanton mulai membunuhi warga sipil Meksiko dan mengirimkannya seakan sebagai kulit-kulit warga Apache.

Kebringasan haus darah itupun menjadikan Glanton seorang pembunuh berantai. Ia dan kelompoknya mencuri perahu sungai dari beberapa anggota suku Yuma dan mengundang orang-orang menumpang.

Setelah berada di tengah sungai, ia dan kelompoknya membantai para penumpang tersebut, baik orang Meksiko ataupun Amerika. Mayat-mayat korban pun dijarah.

Pemerintah Chihuahua kemudian menawarkan hadiah untuk kepala Glandon, tapi suku Yuma lah yang menangkapnya. Mereka biasanya adalah suku yang cinta damai, tapi Glandon sudah keterlaluan.

Ketika ia sedang tidur, beberapa anggota suku Yuma mengendap masuk ke dalam tendanya. Mereka menghabisi rekan-rekan Glanton, lalu menyayat tenggorokannya ketika ia sedang tidur.


sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keuntungan dan kerugian menggunakan MCN

KEUNTUNGAN BERGABUNG MCN pada dasarnya dalam mengembangkan sebuah channel youtube milik kita tidak ada cara khusus untuk bisa terkenal secara instan dan cepat,dalam membangun sebuah channel diperlukan kesabaran dan kreatifitas,namun dalam perkembangan MCN sendiri,saat ini banyak youtuber Indonesia maupun luar yang ikut dalam program MCN,dengan mempertimbangkan manfaaat dan keutungan bergabung dengan MCN antara lain,lebih kebal terhadap banned youtube,lebih kebal dengan masalah hak cipta,walaupun terdapat sengketa terkait masalah hak cipta MCN kita nanti akan membantu untuk memenangkan sengketa tersebut,tapi bukan berarti kita bisa reupload video seenaknya, walaupun bergabung dengan MCN tetap dilarang untuk menggunakan trik tersebut,dan satu hal yang pasti adalah system pembayarn yang lebih simpel dan cepat. Lebih cepat disini karena kita tidak harus memiliki akun adsense,tidak perlu menunggu PIN google yang tak kunjung datang,dan yang paling menyenangkan ketika payout kita tidak

Pertanyaan sekitar puasa Daud

Q & A PUASA DAUD 1. Apa itu puasa Daud dan bagaimana cara melakukan puasa Daud? Cara melakukan puasa Daud sama persis seperti Anda menjalankan puasa Ramadhan hanya niatnya saja yang berbeda dengan cara sehari berpuasa dan sehari tidak. One day on, one day off. Niat Puasa Nabi Daud dalam bahasa Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى  NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA  Arti Bahasa Indonesianya:  Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta'ala Anda boleh meniatkannya dalam bahasa Indonesia atau Arab. 2. Mas Dian kalau puasa Daud Senin Rabu Jumat saja apakah bisa? Aturan puasa Daud sangat jelas yaitu sehari puasa sehari tidak tapi kalau untuk tahap latihan sih tidak masalah, nanti kalau kuat harus dawam/rutin/ konsisten sehari puasa sehari tidak. Namun boleh berhenti lalu melanjutkan kembali karena nilai puasa ini hanyalah sunnah bukan wajib. Namun afdhol jika rutin menjalankannya sepanjang tahun. “Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa

Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974

Page 1 of 8 1 2 › » jakeluhrs Kaskus Addict  17-07-2017 14:25 #1 Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974 Letnan Hiroo Onoda, dengan pedang di tangan, berjalan keluar dari hutan di Pulau Lubang setelah bergerilya selama hampir 29 tahun lamanya. 11 Maret 1974 Letnan Hiroo Onoda adalah salah satu orang yang paling terkenal di Jepang, seorang prajurit yang terus bersembunyi di Pasifik Selatan selama beberapa tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Seorang perwira intelijen, Onoda telah berada di Lubang sejak tahun 1944, beberapa bulan sebelum Amerika menyerang dan merebut kembali Filipina. Instruksi terakhir yang dia terima dari atasan langsungnya memerintahkannya untuk mundur ke pedalaman pulau yang kecil sampai Tentara Kekaisaran Jepang akhirnya kembali. "Anda benar-benar dilarang mati dengan tangan Anda sendiri", dia diberi tahu oleh atasannya. "Mungkin diperlukan waktu tiga tahun, mungkin dibutuhkan lima, tapi apa p