Langsung ke konten utama

Pertanyaan sekitar puasa Daud



Q & A PUASA DAUD

1. Apa itu puasa Daud dan bagaimana cara melakukan puasa Daud?

Cara melakukan puasa Daud sama persis seperti Anda menjalankan puasa Ramadhan hanya niatnya saja yang berbeda dengan cara sehari berpuasa dan sehari tidak. One day on, one day off.

Niat Puasa Nabi Daud dalam bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA 

Arti Bahasa Indonesianya: 

Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta'ala

Anda boleh meniatkannya dalam bahasa Indonesia atau Arab.

2. Mas Dian kalau puasa Daud Senin Rabu Jumat saja apakah bisa?

Aturan puasa Daud sangat jelas yaitu sehari puasa sehari tidak tapi kalau untuk tahap latihan sih tidak masalah, nanti kalau kuat harus dawam/rutin/konsisten sehari puasa sehari tidak.

Namun boleh berhenti lalu melanjutkan kembali karena nilai puasa ini hanyalah sunnah bukan wajib. Namun afdhol jika rutin menjalankannya sepanjang tahun.

“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159).

3. Benerkah puasa Daud harus ada pembimbingnya dan harus dapat izajah dahulu untuk menjalankannya?

Tidak perlu dapat ijazah dulu untuk menjalankan puasa Daud, tidak ada tuntunan harus dapat ijazah dulu. Langsung saja melakukan dengan niat puasa Daud saja.

4. Bagaimana tips menjalankan puasa Daud?

Jika ingin mulai berpuasa Daud harus dengan tekad bulat, dan berani mulai mencoba. Minimal 22 kali berpuasa, nanti otak bawah sadar/Subconscious Mind akan merekamnya sebagai suatu kebiasan dan terbentuk jalur baru syaraf diotak seperti galur pada CD saat diburning, nanti kalau sudah terbiasa akan ketagihan dan tidak enak kalau tidak melakukan karena seperti ada yang kurang.

5. Apakah ada tahapan-tahapan untuk menjalankan puasa Daud, apa harus puasa Senin Kamis dulu?

Tidak ada tahapan dalam menjalankan puasa Daud, dianjurkan puasa Senin Kamis dulu dimaksudkan agar terbiasa dan kuat menjalani puasa. Tapi kalau Anda kuat, ya langsung saja menjalankan puasa Daud tanpa syarat menjalankan puasa Senin Kamis dahulu.

6. Saat saya puasa Daud, apakah saya juga perlu puasa Senin Kamis?

Tingkatan puasa Daud berada dilevel tertinggi puasa sunnah, jadi gugurlah puasa sunnah lainnya termasuk puasa Senin Kamis. Kalau pas menjalani puasa Daud dihari Senin atau Kamis tinggal digabung saja dengan berniat puasa Daud dan Puasa Senin atau Kamis nanti dapat pahala keduanya.

7. Pelaku puasa Daud itu aliran atau madzhab Islam apa?

Puasa Daud langsung dianjurkan oleh Rasulullah sendiri jadi termasuk amalan Ahlussunnah Wal Jamā'ah.

“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” - [HR. Bukhari no. 1131].

8. Apakah puasa Daud itu metode diet?

Puasa Daud bukanlah metode diet seperti OCD, ketogenic diet, Atkins diet, Paleo diet, dll. Tapi suatu amalah ibadah murni kepada ALLAH SWT yang dilakukan Nabi Daud dan umatnya, masalah manfaat dunia adalah bonus semata, jadi sambil menyelam minum air, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Akherat dapat apalagi dunia.

9. Kalau saya sedang menjalankan diet tertentu apakah saya bisa menjalankan puasa Daud?

Sangat bisa sekali, malah manfaatnya akan berlipat-lipat. Jadi Anda tidak perlu meninggalkan metode diet Anda namun bisa dikombinasikan dengan puasa Daud.

10. Berapa lama melakukan puasa Daud, apakah sebulan atau 6 bulan saja?

Puasa Daud dijalankan seumur hidup, jadi kalau sudah bertekad melakukannya maka ini harus dijadikan sebagai lifestyle bukan cuma temporary saja.

11. Apa yang membedakan puasa Daud dengan puasa Sunnah lainnya dan puasa Ramadhan?

Yang membedakan adalah niatnya yaitu dengan niat puasa Daud dengan cara sehari puasa dan sehari tidak, masalah tata cara makan, waktu buka dan sahur sama seperti puasa sunnah dan puasa Ramadhan.

12. Apakah boleh saya berhenti puasa Daud karena sakit atau lagi ada halangan?

Puasa Daud bukanlah puasa wajib, Anda bisa menghentikan puasa Daud kalau sedang sakit atau lagi ada halangan seperti kena menstruasi, dll. Nanti kalau sehat dan tak ada halangan bisa diteruskan kembali.

13. Bolehkah saya tidak sahur ketika saya mau menjalani puasa Daud?

Boleh saja tidak sahur, karena sahur hukumnya tidaklah wajib dan puasa Anda tetap sah walau tidak sahur baik disengaja maupun tidak disengaja. Namun Nabi menganjurkan sahur karena mengandung keberkahan, Anda bisa sahur dengan minum air teh hijau atau air putih saja.

14. Kapan waktu yang tepat berolahraga saat puasa Daud?

Waktu terbaik berolahraga adalah antara 1 jam sebelum berbuka, jadi pas tubuh Anda dehidrasi akan cepat tergantikan diwaktu berbuka.

15. Apakah hukum puasa Daud itu wajib bagi yang mampu?

Puasa dengan tata cara nabi Duad as itu hanyalah sunnah yang berpahala bila dikerjakan dan tidak berdosa bila ditinggalkan.

16. Secara singkat apa manfaat puasa Daud?

Puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, untuk detoksifikasi, mencegah TELOMER cepat pendek, meningkatkan autophagy dan HGH (growth hormon). Jadi wajar puasa bisa dijadikan terapi penyembuhan penyakit dan menjaga serta meningkatkan kualitas kesehatan bahkan anti aging. Percobaan pada tikus diluar negeri membuktikan tikus yang puasa umurnya lebih panjang daripada yang tidak.

17. Apa puasa Daud membuat tubuh saya lemas?

Untuk awal-awalnya emang iya, tapi seiring berjalannya waktu tubuh manusia memiliki mekanisme tersendiri untuk membakar kalori lebih efektif jadi tubuh akan bertambah fit dan sehat serta berfikir jernih dan mengalami ketenangan bathin sehingga bisa fokus dan efektif dalam bekerja. 

Nabi Daud dikaruniai tubuh yang perkasa dan ilmu yang luas bahkan mampu melunakan besi tanpa api dan memahami bahasa binatang. Dengan kemampuan jiwa raga yang mumpuni beliau berhasil menaklukan kerajaan-kerajaan disekitar wilayahnya.

“Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (Al-Baqarah: 247).

Jadi anggapan puasa dapat memperlemah jasa fisik dan psikis pupus sudah karena sang pengamalnya sendiri (Nabi Daud AS) dan bala tentaranya (umatnya) adalah manusia-manusiaperkasa dan berilmu tinggi (gampang mikir/cerdas).

Bahkan pada masa Nabi Muhammad, peperangan/jihad justeru banyak dilakukan disaat bulan puasa Ramadhan.

18. Apa boleh saya niatkan puasa Daud untuk menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan?

Niat puasa Daud harus lillahi ta'ala atau murni beribadah kepada Allah SWT saja. Masalah diberi nikmat kesehatan dan sembuh dari penyakit hanyalah efek samping atau bonus belaka jadi manfaat dunia tidak boleh dijadikan niat utama. Kalau sudah berpuasa Daud, Anda juga tidak boleh makan berlebihan dengan melakukan pembatasan/pengurangan kalori ini bisa membuat tubuh Anda menjadi ideal. Kalau niatnya karena Allah SWT, Anda akan dapat pahala plus bonusnya. Jadi Anda harus memurnikan tauhid dengan diniatkan untuk beribadah kepada Sang Pencipta saja.

19. Mas adakah larangan puasa Daud di waktu dan bulan apa?

Larangannya adalah melakukan puasa Daud dihari Idul Adha, Idul Fitri, hari Tasyrik, bulan Ramadhan, hari dimana wanita mengalami menstruasi, hari pas tidak di ijinkan bagi isteri oleh suami untuk berpuasa.

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Hamzah bin ‘Amr al Aslamiy bahwa dirinya menyaksikan seorang lelaki berada diatas onta mengikuti rombongan orang-orang di Mina sedangkan Nabi Allah saw menyaksikannya lalu orang itu mengatakan,”Janganlah kalian berpuasa di hari-hari (tasyriq) ini, sesungguhnya ini adalah hari-hari makan dan minum.” Hadits ini dishahihkan oleh al Albaniy didalam Shahih al Jami’ (7355)

Ibnu Qudamah didalam kitabnya “al Mughni” menyebutkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Amr bin Ash berkata,”Hari-hari ini adalah hari-hari yang mana Rasulullah saw memerintahkan berbuka dan melarang berpuasa.” Malik mengatakan,”Ini adalah hari-hari tasyriq.”

Ibnu Qudamah mengatakan bahwa tidak dihalalkan berpuasa sunnah pada hari-hari itu, demikianlah pendapat kebanyakan ahli ilmu. (al Mughni juz VI hal 177)

20. Misal saya Senen puasa selasa tidak, Rabu puasa Kamis tidak, Jumat puasa Sabtu tidak, hari Minggunya puasa apa tidak?

Hari Minggu puasa.. Senin nya enggak.. Selasa puasa.. Rabu enggak.. Kamis puasa.. Jum'at enggak.. Sabtu puasa.. Ahad enggak.. Begitu seterusnya.. Semoga membantu..

21. Mas puasa Daud itu seharian puasa baru besok bukanya yah? Atau puasa sampai Maghrib besoknya tidak. Saya bingung hehe

Puasa Daud seperti Puasa Ramadhan, namun sehari puasa sehari tidak. Jadi menjelang maghrib Anda berbuka puasa lalu besoknya tidak berpuasa.

22. Mas, bolehkan bagi wanita yang sudah menikah berpuasa tanpa izin suami?

Tidak boleh, puasa harus seizin suami.

“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” - [HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026].

“Tidak boleh seorang wanita berpuasa selain Ramadhan sedangkan suaminya sedang ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya”. - [HR. Abu Daud no. 2458. An Nawawi dalam Al Majmu’ (6/392) mengatakan, “Sanad riwayat ini shahih sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim.”].

23. Bolehkah saya berpuasa tiap hari tanda jeda one day on one day off?

Tidak ada tuntunan dalam Islam untuk berpuasa tiap hari tanpa jeda. Puasa Daud adalah sebaik-baiknya puasa sunnah dan tak ada lagi yang menyamai atau melebihi tingkatannya.

“‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat kabar bahwa ‘Abdullah berkata, “Demi Allah aku akan berpuasa di siang hari dan aku shalat di malam hari terus menerus sesuai kemampuanku.” Kemudian ‘Abdullah mengatakan bahwa ia telah mengatakan seperti itu sembari bersumpah dengan ayah dan ibunya. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh engkau tidak bisa melakukan seperti itu. Cukuplah berpuasa sehari dan luangkan waktu untuk tidak puasa. Dirikanlah shalat malam, namun tetap tidurlah. Atau berpuasalah setiap bulannya minimal tiga hari karena satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Jika demikian, hitungannya sama saja dengan puasa dahr (setahun penuh)“. ‘Abdullah berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih mampu lebih dari itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, lalu berikutnya tidak puasa dua hari“. ‘Abdullah berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih mampu lebih dari itu. Beliau bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, lalu berikutnya tidak puasa sehari. Inilah yang disebut puasa Daud ‘alaihis salam. Puasa Daud inilah sebaik-baik puasa“. ‘Abdullah masih berkata pada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bahwa beliau masih mampu lebih dari itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Tidak ada yang lebih afdhol dari itu” (HR. Bukhari no. 1976 dan Muslim no. 1159).

24. Apa hukum puasa wishal?

Puasa wishal adalah menyambungkan puasa ke hari berikutnya tanpa berbuka di malam hari. Padahal, kaum muslimin yang berpuasa diperintahkan untuk berbuka setiap malamnya. Untuk melakukan wishal dengan tidak makan hingga hari berikutya dan melanjutkan puasa, dihukumi terlarang. Namun masih diberi keringanan hingga waktu sahur.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pendapat yang mengatakan puasa wishal boleh dilakukan dari sahur hingga sahur berikutnya, itu lebih tepat. … Ini menunjukkan bolehnya puasa wishal dan masih teranggap mudah oleh orang yang berpuasa. Yang dilakukan sama saja dengan seseorang mengakhirkan makan malamnya hingga waktu sahur. Seharian ia berpuasa dan di malam harinya ia makan. Jika ia baru makan saat sahur, itu sama saja maksudnya ia memindahkan berbukanya hingga akhir malam. Wallahu a’lam.” (Zaadul Ma’ad, 2: 36).

Pendapat terkuat dalam masalah ini, puasa wishal masih dibolehkan hingga sahur.

25. Kalau yang tidak kerja fisik kan enak, jadi Puasa Nabi Daud jadi lebih mudah, untuk yang masih banting tulang adakah tipsnya kah ?

Lah itu Nabi Daud dan tentaranya suka menaklukan kerajaan lain padahal kondisi berpuasa, bisa karena terbiasa mas. Seperti orang belajar naik sepeda, pertamanya saja berdarah-darah, kalau sudah terbiasa naik sepeda sambil lirak-lirik, sial-siul bahkan pas tangan. Jadi kuncinya membiasakan diri. Saya kadang sahur minum air saja gak kerasa lapar, haus dan lemas kok mas karena tubuh sudah beradaptasi. Saya juga bekerja keras banting pikiran tapi pikiran malah fokus dan jernih. Beda saat perut kenyang, bawaan ngantuk dan tidak fokus.

26. Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengisyaratkan puasa Daud dan bersabda: “Ia adalah sebaik-baik puasa” akan tetapi beliau tidak melakukannya, meskipun beliau mampu melaksakannya, hal itu berarti bagi siapa saja yang mampu melaksanakan puasa Daud, yang lebih utama adalah tidak melaksanakannya, seperti halnya yang Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- lakukan. Bukankah demikian, kemudian siapa kita ini untuk melaksanakan puasa dengan cara seperti itu, meskipun ada atsar yang meriwayatkan hal itu, namun orang yang paling takut kepada Allah dan lebih bertakwa kepada-Nya, beliau memilih untuk tidak melaksanakannya dengan cara itu, bukankah beliau Rasulullah Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- lebih utama untuk diikuti dari pada Nabi Daud -‘alaihis salam- .

Alhamdulillah

Di antara petunjuk Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- adalah beliau meninggalkan amalan yang utama padahal beliau ingin mengamalkannya, atau agar diamalkan oleh semua orang; karena beberapa sebab, di antaranya adalah: untuk meringankan ummatnya; karena jika beliau melaksanakan amalan yang utama dan dilaksanakan terus-menerus, maka hal itu bisa jadi akan memberatkan dan menyulitkan bagi siapa saja yang akan berqudwah kepada beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Disebutkan dalam Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Iibad (2/96):

“Beliau banyak meninggalkan amal, padahal beliau ingin mengamalkannya; hal itu karena dihawatirkan justru akan menyulitkan mereka, pada saat beliau telah memasuki Baitullah beliau keluar dengan bersedih, seraya Aisyah berkata dalam masalah tersebut, maka beliau menjawab:

( إِنِّي أَخَافُ أَنْ أَكُونَ قَدْ شَقَقْتُ عَلَى أُمَّتِي ) 

“Sungguh saya khawatir bahwa saya justru akan menyulitkan ummatku”.

Ibnu Hajar Al Haitami –rahimahullah- berkata:

“Puasanya beliau dalam dalam satu tahun dan satu bulan banyak macamnya, beliau tidak pernah berpuasa satu tahun penuh, tidak juga qiyam lail semalam suntuk, meskipun beliau mampu melakukannya, agar tidak diikuti oleh ummatnya dan akan memberatkan mereka, akan tetapi beliau menempuh jalan pertengahan, beliau berpuasa seakan beliau tidak pernah berbuka, dan berbuka (tidak puasa) sehingga beliau dikira tidak pernah berpuasa, beliau melaksanakan qiyam lail sehingga dikira tidak pernah tidur, dan beliau tidur sehingga dikira tidak pernah qiyam lail”. ( Al Fatawa Al Fiqhiyyah: 2/53)

Di antara hikmahnya adalah kehawatiran beliau perbuatan tersebut akan diwajibkan kepada ummat, sebagaimana beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- meninggalkan shalat tarawih (berjama’ah) dalam bulan Ramadhan; karena beliau khawatir akan diwajibkan kepada ummat.

Dari sini kita mengetahui bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak selalu melaksanakan puasa Daud –‘alaihis salam-, padahal beliau menunjukkan dan mengabarkan bahwa puasa tersebut adalah sebaik-baik puasa, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Shahihain dari Abdullah bin Amr –radhiyallahu ‘anhuma- dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

( إن أفضل الصيام صيام داود : كان يصوم يوماً ويفطر يوماً)

“Sesungguhnya puasa yang paling utama adalah puasa Daud, yaitu; sehari puasa dan sehari tidak”.

Hal itu agar tidak memberatkan ummatnya; karena orang-orang yang beriman berlomba untuk berqudwah kepada beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan puasa sehari dan sehari tidak akan memberatkan mereka.

Hikmah yang lainnya adalah bahwa beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- terkadang meninggalkan sebagian amalan karena beliau sibuk dengan urusan yang lebih penting dan lebih utama, di antaranya adalah: bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengabarkan keutamaan umrah pada bulan Ramadhan dan menyatakan bahwa pahalanya sama dengan haji, namun Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak melakukan umrah pada bulan Ramadhan; karena beliau pada bulan Ramadhan sibuk dengan ibadah yang lebih penting dari umrah, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad dalam masalah ini yang telah disebutkan sebelumnya.

Atas dasar itulah maka barang siapa yang menginginkan sebaik-baik puasa maka hendaknya melaksanakan sehari puasa dan sehari tidak, sebagaimana perbuatan Nabi Daud -‘alaihis salam- dan hal itu dianggap telah mengamalkan sunnah Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi w sallam-; karena beliau telah menyatakan sebagai sebaik-baik puasa, akan tetapi beliau tidak melaksanakannya karena beberapa sebab yang telah kami sebutkan sebelumnya.

Wallahu A’lam.

27. Niat Puasa Harus Tiap Malam atau di Awal Ramadhan Saja?

Assalamu ‘aikum wr. wb.

Saya mendengar bahwa syarat sah puasa adalah berniat pada tiap malam sebelum masuk waktu puasa. Yang jadi pertanyaan saya, apakah memang harus niat itu harus dilakukan setiap malam? Atau bisa dilakukan di awal ramadhan saja? Adakah pendapat yang berbeda dalam masalah ini?

Wassalam

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh. Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.

Namun yang perlu diketahui, ketentuan tabyitunniyyah ini hanya berlaku pada puasa wajib saja, seperti puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa qadha’ dan puasa kaffarah saja. Sedangkan puasa-puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa ayyamul biiydh, puasa 6 hari bulan Syawwal dan seterusnya, tidak membutuhkan tabyitunniyah. Sehingga asalkan seseorang belum sempat makan dan minum sejak pagi, lalu tiba-tiba terbetik keinginnan untuk berpuasa, dia bisa langsung berpuasa.

Tinggal masalahnya, apakah niat puasa di bulan Ramadhan itu harus dilakukan tiap malam, ataukah bisa dilakukan hanya di malam pertama Ramadhan saja. Untuk menjawab masalah ini, rupanya para ulama berbeda pendapat.

1. Jumhur Ulama: Harus Setiap Malam

Menurut jumhur ulama, niat itu harus dilakukan pada setiap malam yang besoknya kita akan berpuasa secara satu per satu. Tidak bisa digabungkan untuk satu bulan.

Logikanya, karena masing-masing hari itu adalah ibadah yang terpisah-pisah dan tidak satu paket yang menyatu. Buktinya, seseorang bisa berniat untuk puasa di suatu hari dan bisa berniat tidak puasa di hari lainnya.

Oleh karena itu, jumhur ulama mensyaratkan harus ada niat meski tidak perlu dilafazkan pada setiap malam hari bulan ramadhan. Tanpa niat tiap malam, maka puasa menjadi tidak sah untuk dilakukan, lantaran seseorang tidak berniat puasa.

2. Kalangan Fuqaha Al-Malikiyah: Boleh Niat Untuk Satu Bulan

Sedangkan kalangan fuqaha dari Al-Malikiyah mengatakan bahwa tidak ada dalil nash yang mewajibkan untuk tiap malam melakukan niat yang terpisah. Bahkan bila mengacu kepada ayat Al-Quran Al-Kariem, jelas sekali perintah untuk berniat puasa satu bulan secara langsung dan tidak diniatkan secara hari per hari.

Ayat yang dimaksud oleh Al-Malikiyah adalah:

…Siapa yang menyaksikan bulan (Ramadhan) itu hendaklah dia berpuasa…(QS. Al-Baqarah: 185)

Menurut mereka, ayat Al-Quran Al-Kariem sendiri menyebutkan bahwa hendaklah ketika seorang mendapatkan bulan itu, dia berpuasa. Dan bulan adalah ism untuk sebuah rentang waktu. Sehingga berpuasa sejak hari awal hingga hari terakhir dalam bulan itu merupakan sebuah paket ibadah yang menyatu, tidak terpisah-pisah.

Dalam hal ini mereka membandingkannya dengan ibadah haji yang membutuhkan masa pengerjaan yang berhari-hari. Dalam haji tidak perlu setiap hari melakukan niat haji. Cukup di awalnya saja seseorang berniat untuk haji, meski pelaksanaannya bisa memakan waktu seminggu.

Demikian perbedaan pendapat di antara para ulama. Maka buat kita, rasanya tidak ada salahnya bila kita melakukan ikhtiyat, dengan cara kita berniat di awal Ramadhan untuk berpuasa sebulan, sebagaimana pendapat para ulama mazhab Malikiyah. Namun jangan lupa setiap malam untuk berniat lagi, demi memenuhi ijtihad jumhur ulama. Kalau seandainya terlupa, setidaknya sudah berniat di awal Ramadhan.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keuntungan dan kerugian menggunakan MCN

KEUNTUNGAN BERGABUNG MCN pada dasarnya dalam mengembangkan sebuah channel youtube milik kita tidak ada cara khusus untuk bisa terkenal secara instan dan cepat,dalam membangun sebuah channel diperlukan kesabaran dan kreatifitas,namun dalam perkembangan MCN sendiri,saat ini banyak youtuber Indonesia maupun luar yang ikut dalam program MCN,dengan mempertimbangkan manfaaat dan keutungan bergabung dengan MCN antara lain,lebih kebal terhadap banned youtube,lebih kebal dengan masalah hak cipta,walaupun terdapat sengketa terkait masalah hak cipta MCN kita nanti akan membantu untuk memenangkan sengketa tersebut,tapi bukan berarti kita bisa reupload video seenaknya, walaupun bergabung dengan MCN tetap dilarang untuk menggunakan trik tersebut,dan satu hal yang pasti adalah system pembayarn yang lebih simpel dan cepat. Lebih cepat disini karena kita tidak harus memiliki akun adsense,tidak perlu menunggu PIN google yang tak kunjung datang,dan yang paling menyenangkan ketika payout kita tidak

Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974

Page 1 of 8 1 2 › » jakeluhrs Kaskus Addict  17-07-2017 14:25 #1 Foto-foto Hiroo Onoda, Prajurit Yang Menolak Untuk Menyerah, 1974 Letnan Hiroo Onoda, dengan pedang di tangan, berjalan keluar dari hutan di Pulau Lubang setelah bergerilya selama hampir 29 tahun lamanya. 11 Maret 1974 Letnan Hiroo Onoda adalah salah satu orang yang paling terkenal di Jepang, seorang prajurit yang terus bersembunyi di Pasifik Selatan selama beberapa tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Seorang perwira intelijen, Onoda telah berada di Lubang sejak tahun 1944, beberapa bulan sebelum Amerika menyerang dan merebut kembali Filipina. Instruksi terakhir yang dia terima dari atasan langsungnya memerintahkannya untuk mundur ke pedalaman pulau yang kecil sampai Tentara Kekaisaran Jepang akhirnya kembali. "Anda benar-benar dilarang mati dengan tangan Anda sendiri", dia diberi tahu oleh atasannya. "Mungkin diperlukan waktu tiga tahun, mungkin dibutuhkan lima, tapi apa p